Warung Maya Milik Diaspora Indonesia Bawa Cita Rasa Nusantara ke Seattle

Seattle: Produk Indonesia semakin mendapat tempat di Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS), berkat Maya Asian Market atau dikenal dengan Warung Maya, milik diaspora Indonesia, Maya Damayanti.

Dari awalnya grosir kecil yang diresmikan pada Agustus 2022, Warung Maya kini tumbuh pesat menjadi pusat rujukan kuliner Indonesia di Seattle dengan menyediakan lebih dari 1.000 produk makanan, bumbu, minuman, dan kebutuhan khas Nusantara.

Tak hanya menjual produk, Warung Maya juga membuka kafe yang menyajikan aneka hidangan Indonesia, mulai dari mie bakso, batagor, siomay, soto Bandung, ketoprak, empek-empek, hingga nasi Padang. Aneka kue tradisional seperti nagasari, lupis, dan risoles, serta minuman segar khas Indonesia seperti es teler dan es cendol, turut memperkaya pilihan.

Perkembangan Warung Maya sejalan dengan program strategis pemerintah Indonesia, S’RASA – Rasa Rempah Indonesia, bagian dari visi besar Indonesia Spice Up the World. Program ini bertujuan memperluas pasar kuliner Nusantara, memperkuat diplomasi budaya, serta membuka peluang bagi UMKM di luar negeri.

Konjen RI San Francisco, Yohpy Ichsan Wardana, yang berkunjung ke Warung Maya pada 24 Agustus 2025, menegaskan dukungan penuh terhadap UMKM diaspora.

“Perkembangan Warung Maya menunjukkan semangat luar biasa diaspora Indonesia dalam menjaga dan memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara di negeri orang. Hal ini sejalan dengan semangat gastrodiplomasi yang terus kita dorong,” ujarnya, dalam keterangan tertulis KJRI San Francisco yang diterima Metrotvnews.com, Rabu, 27 Agustus 2025.

Warung Maya mendapat sambutan positif masyarakat lokal. Matt Hashemi, warga Seattle, mengaku senang bisa menemukan bumbu dan makanan asli Indonesia. “Soto, rendang, dan mie instan Indonesia punya cita rasa unik yang berbeda dari kuliner Asia lainnya. Warung Maya bukan hanya tempat belanja, tapi juga ruang belajar budaya Indonesia,” katanya.

Bagi diaspora, Warung Maya juga menjadi ruang silaturahmi. “Warung Maya bukan sekadar tempat makan, tapi juga tempat kami melepas rindu kampung halaman,” ujar Syech Idrus, warga Indonesia asal San Bruno.

Didirikan Maya Damayanti, diaspora asal Cianjur yang sudah dua dekade tinggal di Seattle, Warung Maya lahir di tengah tantangan pasca pandemi. Meski penuh rintangan, tekad kuat dan dukungan banyak pihak membuat Warung Maya kini menjadi ikon kuliner Nusantara di Amerika Serikat.

Sumber